Optimalisasi TENS, Infrared, Myofascial Release, dan Exercise pada Post Stroke ICH dan Osteoarthritis Genu Bilateral
Keywords:
Latihan Kekuatan; Latihan Keseimbangan; Osteoarthritis Lutut; Stroke Hemoragik; TENS., kesehatan, fisioterapiAbstract
Kombinasi antara kondisi Post Stroke Intracerebral Hemorrhage dan Osteoarthritis Genu Bilateral menimbulkan kompleksitas masalah seperti nyeri, spastisitas, kelemahan otot, dan gangguan keseimbangan yang memerlukan pendekatan rehabilitasi multimodal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penatalaksanaan fisioterapi melalui kombinasi modalitas Low-Frequency Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Infrared, Myofascial Release, Strengthening Exercise, dan Balance Exercise. Metode yang digunakan adalah studi kasus pada seorang pasien laki-laki berusia 69 tahun dengan diagnosa medis tersebut. Intervensi diberikan satu kali terapi yang meliputi TENS frekuensi rendah (10Hz, 20.5 mA, 10 menit), Infrared (50 cm, 10 menit), Myofascial Release pada ekstremitas atas sinistra, serta latihan penguatan dan keseimbangan. Hasil diukur menggunakan Visual Analog Scale (VAS) untuk nyeri, goniometer untuk lingkup gerak sendi (LGS), Manual Muscle Testing (MMT) untuk kekuatan otot, Modified Ashworth Scale (MAS) untuk spastisitas, dan Berg Balance Scale (BBS) untuk keseimbangan. Hasil evaluasi setelah satu kali terapi (T1) menunjukkan penurunan skala nyeri (VAS) pada lutut kanan dari 2,1 menjadi 1,1 dan lutut kiri dari 1,3 menjadi 0,4. Terjadi peningkatan LGS pada sendi elbow (fleksi: 100° ke 110°), forearm (fleksi: 50° ke 60°), knee (fleksi: 90° ke 95°), dan ankle (fleksi: 30° ke 35°). Tidak terdapat perubahan signifikan pada kekuatan otot (MMT), spastisitas (MAS +1), dan skor keseimbangan (BBS: 30/56) dalam satu sesi terapi. Kombinasi modalitas fisioterapi terbukti efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi hanya dalam satu kali intervensi. Diperlukan terapi yang berkelanjutan dan berulang untuk melihat dampak yang lebih signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot, penurunan spastisitas, dan perbaikan keseimbangan.